Menghormati sesama manusia harus ditanamkan sejak usia dini, agar sikap ini dapat tertanam kuat dalam pribadi dewasanya. Proses pembelajaran di tingkat SMP tentang menghormati manusia patut mendapat pujian. Dengan pembelajaran sejak usia dini, terlebih melalui pelajaran formal diharapkan akan menciptakan manusia dewasa yang peduli dengan sesamanya tanpa melihat asal suku bangsa, ras, agama dan kepercayaan. Sikap peduli dari tiap individu menjadi dasar penting untuk membentuk masyarakat dengan peradapan dan budaya yang agung. Sikap ini juga sejalan dengan salah falsafah hidup negara kita, kemanusiaan yang adil dan beradab. Sayang, upaya mulia dalam pendidikan ini ternoda dengan pertanyaan di atas, yang bisa memberi kesan bahwa penderita gangguan jiwa tidak perlu dihormati.
Hormati keberadaan semua orang, tanpa kecuali. Mendapatkan rasa hormat bukan hanya hak dari orang tua, guru, polisi, dan pejabat melainkan hak dasar dari semua manusia. Mereka yang mengelandang, mereka yang papa, juga mereka yang cacat, berhak mendapatkan rasa hormat. Bahkan para tahanan yang telah mendapat keputusan bersalah, tetap mempunyai hak untuk dihormati. Perlakuan tanpa respek, tanpa rasa hormat akan mengusik rasa kemanusiaan masyarakat yang peduli.
Khusus kepada mereka yang sedang sakit, termasuk kepada mereka yang cacat, bukan hanya penghormatan yang harus diberikan tetapi juga bantuan untuk mengembalikan mereka pada keadaan sehat, membantu mereka agar dapat kembali kedalam kehidupan yang normal. Karenanya sangat disayangkan terdapat ajaran yang salah, yang diskriminatif dan yang sama sekali jauh dari sikap peka kemanusiaan yang diharapkan. Sekali lagi penderita gangguan jiwa bukan hanya harus dihormati tetapi juga harus dibantu untuk mencapai pemulihan.
-Irm-
No comments:
Post a Comment